KPK Dalami Tudingan Soal Ibas Terima Uang Terkait Proyek Wisma Atlet

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja mengungkapkan, saat ini penyidik KPK mendalami tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin soal dugaan penerimaan uang oleh kepala daerah dan sejumlah anggota DPR terkait proyek Wisma Atlet.
   
“Nanti (nama) itu sedang kami dalami setelah penyidik memanggil saksi-saksi lainnya,” kata Adnan seusai meluncurkan bus pendidikan anti-korupsi  (bus AntiCorruption Learning Center/ ACLC), di Gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan,(14/10) KPK menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan memanggil nama-nama yang dituding Nazar tersebut. Menurutnya, pemanggilan dapat dilakukan setelah saksi lainnya menyebutkan nama yang sama.
   
Sebelumnya, Nazaruddin di sela menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi tersangka Rizal Abdullah terkait korupsi proyek Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Sumatera Selatan, membeberkan, ada kepala daerah dan anggota DPR periode 2009-2014 kecipratan dana proyek Wisma Atlet. Menurutnya, uang itu diberikan melalui anak buahnya, Mindo Rosalina Manulang, di antaranya sebesar Rp20 miliar ke Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, dan Wakil Ketua DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
   
Nazar memaparkan, awalnya uang itu diberikan untuk pihak-pihak yang terkait dengan proyek Hambalang. Namun, karena Rosa tidak berhasil mendapatkan proyek Hambalang jadi uang itu dialihkan ke proyek Wisma Atlet. Nazar pun memaparkan, nilai uang yang diberikan Rosa kepada pihak terkait jumlahnya hampir Rp20 miliar. Uang untuk Ibas diberikan secara bertahap, yang jumlahnya sekitar 200 ribu dolar AS, uang itu langsung diserahkan ke ruangan Ibas di DPR.
   
Selain memberikan uang ke Alex dan Ibas, Nazar juga mengaku memberikan uang itu ke anggota DPR periode 2009-2014, Olly Dondokambey, Mirwan Amir, Mahyuddin dan I Wayan Koster. Menurut Nazar, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum pun mengetahui hal itu.“Ini yang pasti banyak proyek, banyak penerimaan. Nanti Mas Anas mau juga membantu menjelaskan,” tuturnya. (Sidik Nusantara )