Demi meningkatkan pemahaman warga, Dinas Kesehatan Probolinggo setempat bersama KPA dan sejumlah waria membagikan bunga dan brosur kepada pengendara di depan Kantor Pemkab Probolinggo, Selasa (1/12/2015). Hal itu dilakukan karena penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sungguh memprihatinkan karena telah mengakibatkan ratusan warga meninggal dunia.
Sekretaris Dinkes Sentot DH mengatakan, aksi tersebut merupakan gerakan moral supaya masyarakat menjaga pergaulan dan mencegah perbuatan yang berpotensi menyebarkan HIV/AIDS. Sebab, kata Sentoh, sebagian besar masyarakat tidak memahami mengenai cara penularan HIV. "Apalagi, di Kabupaten Probolinggo angka penderita dan yang meninggal karena HIV cukup tinggi. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan jumlah penderita," kata dia.
Sentot mengatakan, dalam antara 2001 hingga 2015 tercatat 1.030 orang positif mengidap HIV/AIDS. Dan dari jumlah itu, 317 orang di antaranya telah meninggal dunia. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, sejak 30 Maret 2015, tercatat 758 jiwa positif HIV/AIDS. Itu berarti, dalam kurun delapan bulan, tedapat penambahan 272 orang mengidap HIV.
Pengidap HIV/AIDS didominasi perempuan yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Jumlahnya tersebar di 24 kecamatan di kabupaten Probolinggo. Penderita HIV paling banyak ditemukan di kecamatan Maron dan Paiton. Sentot menambahkan, untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS, diperlukan keterlibatan semua pihak. Terutama dukungan keluarga dan pendampingan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
"Sampai kini memang belum ada obat yang menyembuhkan secara total penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu. Meski demikian, ada obat yang dapat menekan pertumbuhan virus HIV, sehingga mampu menghambat perkembangannya. Dan itu akan memperpanjang usia harapan hidup penderita HIV/ AIDS," ujar dia. (regkom)