Banyak peristiwa luar biasa muncul pada diri seseorang, lalu seseorang atau orang lain mengklaimnya itu adalah karomah. Dan lebih dari itu, jika seseorang muncul keistemewaannya, dianggap telah sempurna perjalanan istiqomahnya. Apa sebenarnya karomah itu? Apa pula istiqomah?
Karomah adalah peristiwa luar biasa yang dimunculkan oleh Allah swt pada seorang hambaNya, tanpa menghilangkan keistiqomahannya. Munculnya tidak didahului oleh sebab akibat (semacam amalan-amalan tertentu, dll) atau persiapan dari sang hamba tadi.
Lanjut baca !
Lanjut baca !
Allah Swt menampakkannya karena ada sesuatu yang istemewa dari hambanya yang ahli tha’at kepadaNya baik ia masih dalam awal penempuhan atau sudah sampai di akhir perjalanan istiqomahnya.
Karomah itu hanya untuk menunjukkan kelebihan seseorang dari Allah Ta’ala, bukan menunjukkan keparipuraan istiqomahnya. Karomah tidak menunjukkan seseorang meraih maqom yang tinggi, kecuali jika orang tersebut memang sudah sempurna istiqomahnya.
Ukurannya adalah seseorang benar-benar serasi dalam mengikuti jejak kebenaran Ilahi lahir dan batin menurut cara yang dibenarkan, tanpa motif tertentu. Berarti pula ia terus menerus bertaubat tanpa berpoaling ke dosa, melakukan amaliyah tanpa sela, dan ikhlas tanpa berpaling dariNya, serta yaqin tanpa keraguan, tawakkal tanpa beban, dan hanya berdisiplin terus menerus dalam meraih wushul padaNya. Itulah karomah yang hakiki.
Masyarakat kita sering terjebak oleh keistemewaan yang tampak fenomenal, lalu diklaim sebagai karomah. Padahal tujuan Allah memberikan karomah itu agar seseorang bisa istiqomah. Oleh karena itu istiqomah, ditegaskan oleh para Sufi lebih utama dibanding beribu karomah. Karena hakikat karomah adalah istiqomah itu sendiri.